Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo enggan bersikap reaktif menanggapi penilaian sebuah situs
internasional yang menempatkan dirinya di posisi ketiga sebagai wali
kota terbaik sedunia saat memimpin Surakarta. Jokowi merasa penilaian
seperti itu biasa saja, dan ia lebih memilih untuk terus bekerja demi
kepentingan rakyat.
"Yah...
biasa dikomentari sih, saya bekerja dan ada masyarakat yang menilai,"
kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (8/1/2013).
Saat ditanya
apakah akan mempertahankan penilaian itu saat memimpin Ibu Kota, Jokowi
menjawabnya dengan santai. Baginya, jabatan gubernur adalah tugas yang
diberikan oleh masyarakat. Dia memilih untuk bekerja optimal dan enggan
memikirkan apresiasi setelahnya.
"Saya kira itu urusan yang
memberi penghargaan, saya enggak pernah bekerja dengan penghargaan. Tapi
kalau diberi, harus ucapkan terima kasih," ujarnya.
Sebagaimana
diberitakan sebelumnya, The City Mayors Foundation (www.worldmayor.com)
merilis daftar 10 wali kota terbaik sedunia. Mantan Wali Kota Surakarta
ini duduk di singgasana ketiga. Jokowi menempati posisi ketiga karena
sukses melekatkan citra Kota Surakarta sebagai kota seni budaya. Atas
citra tersebut, magnet Surakarta untuk menarik wisatawan, baik lokal
maupun mancanegara, semakin kuat.
Jokowi juga dinilai sebagai
politisi paling jujur di Indonesia karena aktif mengampanyekan
antikorupsi dan menolak mengambil gaji selama menjabat sebagai Wali Kota
Surakarta.
Berikut ini ke-10 wali kota terbaik dunia versi The City Mayors Foundation:
1. Inaki Azkuna, Bilbao, Spanyol
2. Lisa Scaffidi, Perth, Australia
3. Joko Widodo, Surakarta, Indonesia
4. Regis Labeaume, Quebec City, Kanada
5. John F Cook, El Paso, AS
6. Park Wan-su, Changwon City, Korea Selatan
7. Len Brown, Auckland, Selandia Baru
8. Edgardo Pamintuan, Angeles City, Filipina
9. Mouhib Khatir, Zeralda, Aljazair
10. Alfonso Sánchez Garza, Matamoros, Meksiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar